Sabtu, 03 April 2010

Posted by adee pradana | File under :
(inilah.com/Wirasatria)
INILAH.COM, Jakarta - Big Match antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung berakhir imbang 2-2. Kedua tim mengaku tak puas. Keduanya juga setuju wasit tampil buruk pada laga itu. 

Jaya Hartono, pelatih Persib Bandung, menyayangkan proses terciptanya gol penyeimbang Macan Kemayoran di menit-menit akhir babak kedua oleh Abanda Herman.
"Anak-anak tampil emosional di akhir babak kedua dan melakukan pelanggaran yang tidak perlu hingga akhirnya tercipta gol," keluh Jaya.
Mengenai proses gol kedua Persija di akhir pertandingan, Jaya menegaskan, "Bola memang 50-50, sulit untuk mengantisipasi bola seperti itu."
Jaya juga mengeluhkan ketatnya jadwal pertandingan yang membuat anak-anak asuhnya kelelahan dan tidak bisa tampil maksimal. "Kami main enam kali dalam 20 hari terakhir, itu gila! Tapi itulah kompetisi kita."
Mengenai kepemimpinan wasit Ole Hadi, Jaya menegaskan, "Wasit seharusnya bisa lebih tegas dalam memutuskan suatu pelanggaran. jika ada pukulan atau pelanggaran dari
belakang, langsung saja kasih kartu merah. Kasihan seorang pemain mendapat perlakukan seperti itu, contoh Hilton. Kompetisi belum berakhir, tapi dia sudah harus pulang.”
“Wasit seharusnya tegas agar tidak ada pemain cedera seperti Hilton (yang cedera saat melawan PErsema Malang)," ungkap Jaya.
Sementara pelatih Persija, Maman Suryaman, mengaku puas dengan strategi yang ia jalankan.
"Kami memang sengaja menyimpan Emalue Serge. Kami menunggu permainan Bambang Pamungkas di babak pertama, dan setelah BP permainannya tidak berkembang, kami memasukkan Serge. Hasilnya, Serge mampu merubah permainan Persija," Maman menerangkan.

"Mengenai kepemimpinan wasit, kami juga setuju dengan pihak Persib,bahwa kepemimpinan wasit benar-benar tidak bagus," cetusnya.[boy]

0 komentar:

Posting Komentar